Berdoalah….!!!
Allah berfirman dalam al Qur`an:
وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ... غافر: 60
"Dan Tuhanmu berfirman, "Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Aku kabulkan…" (Ghafir 60).
Banyak ayat-ayat dalam al-Qur`an yang memerintahkan kepada kita untuk berdoa kepada Allah SWT. Karena secara naluri, ketika seseorang mengenali dengan sesungguhnya akan kelemahan dirinya, dan menyadari serta meyakini akan adanya Dzat yang Maha Kuasa, maka ia tidak akan segan-segan untuk selalu meminta dan berdoa kepada Dzat yang Maha Kuasa tersebut. Justru sebaliknya, sangat sombong ketika ada seseorang yang enggan bahkan tidak pernah menengadahkan tangannya untuk meminta dan berdoa.
Ketika seorang mukmin berdoa, maka doanya tidak akan pernah sia-sia dan pasti akan dikabulkan, sebagaimana janji Allah yang disebutkan pada ayat di awal pembuka tulisan ini. Dalam beberapa referensi disebutkan, bahwa Allah SWT mengabulkan doa seorang mukmin melalui tiga cara. Pertama; Allah mengabulkan doa seperti yang diminta. Tidak jarang kita temui dalam kehidupan sehari-hari, doa yang kita panjatkan akhirnya dikabulkan persis seperti apa yang kita minta atau yang kita harapkan. Kedua; Allah mengabulkan doa tidak seperti yang diminta, namun menggantinya dengan yang lebih baik dari yang diminta. Doa-doa yang dipanjatkan, terkadang membuat seseorang bertanya-tanya, mengapa doaku tidak kunjung dikabulkan? Namun Allah Maha Tahu, bahwa ada yang lebih baik dari apa yang dimintanya, lalu Allah mengabulkan doanya dengan memberikan yang lebih baik dari apa yang dimintanya. Ketiga; bahwa doa-doa yang dipanjatkan tidak akan sia-sia begitu saja, kalau memang doa-doa yang dipanjatkan itu tidak dikabulkan di dunia, maka Allah akan menggantinya dengan balasan-balasan kebaikan nanti di akhirat. Oleh karena itu, jangan enggan untuk berdoa, menengadahkan kedua tangan untuk meminta kepada Allah SWT.
Orang yang Berdoa Harus Suci Lahir Bathin.
Dua hal yang harus diperhatikan dalam berdo`a adalah, bahwa orang yang berdoa sebisa mungkin untuk suci lahir dan batin. Suci dari segala macam dosa dan maksiat. Sebab dosa dan maksiat yang masih dilakukan akan menjadi penghalang doa itu untuk dikabulkan Allah SWT. Sebagaimana telah dijelaskan oleh Rasululah SAW dalam sebuah sabdanya:
عن أبي هريرة رضي الله عنه أن رسول الله صلى الله عليه وسلم ذكر الرجل يطيل السفر أشعث أغبر يمد يديه إلى السماء : يا رب يا رب ! و مطعمه حرام و مشربه حرام و ملبسه حرام و غذي بالحرام فأنى يستجاب لذلك (رواه مسلم
Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bercerita tentang seseorang yang dalam perjalanan panjang lalu memanjatkan tangannya ke langit sambil berdoa mengucap, "Ya Tuhan. Ya Tuhan". Namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram dan mengkonsumsi barang yang haram. Bagaimana doanya bisa dikabulkan? (HR Muslim).
Antara yang Diminta dan yang Diberikan.
Ketika kita berdoa dan meminta kepada Allah SWT, tentu kita meminta sesuatu yang menurut pandangan subjektif kita dirasa sangat dibutuhkan. Namun kita pun jangan melupakan bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui segala yang tertutup dari mata kita. Bisa jadi Allah SWT sebelumnya akan memberikan musibah kepada kita yang kita tidak sadari, lalu tiba-tiba kita meminta sesuatu yang lain. Maka atas kebijakan-Nya, Dia tidak memberikan apa yang kita minta melainkan membatalkan musibah yang seharusnya Dia timpakan. Dan tentu hal itu jauh lebih bermanfaat buat kita tanpa kita sadari. Atau boleh jadi ketika Allah SWT mengabulkan doa kita, ternyata pemberian-Nya bukan akan semakin membuat kita dekat kepada-Nya, justru yang terjadi sebaliknya semakin menjauh. Misalnya seseorang berdoa minta rezqi yang banyak dan terus mengalir. Bukan Allah SWT pelit tidak mau memberi, namun sangat boleh jadi bila harta itu diberikan, kita justru tidak pernah berdoa lagi kepada-Nya, semakin jauh dari-Nya dan semakin lupa kepada-Nya. Maka Allah SWT membiarkan kita miskin agar selalu ingat dan zikir serta meminta kepada-Nya. Hingga sampai batas waktu tertentu barulah Allah SWT mengabulkannya.
10 sebab doa kita tidak dikabulkan.
Seorang ulama dan raja di masa keemasan Islam, bernama Ibrahim bin Adham, dengan dikelilingi sekian ratus pengawalnya, ia mengadakan inspeksi ke pasar-pasar rakyat di daerah kekuasaannya. Tiba-tiba salah seorang pengunjung pasar mendekatinya dan berkata, "Wahai paduka raja, mengapa do’a kami tidak dikabulkan oleh Allah? Padahal Allah berfirman dalam Al Qur’an, “Ud’uuni astajiblakum” (berdo’alah kepada-Ku, niscaya akan Ku perkenankan bagimu).
Ibrahin bin Adham menjawab, “Sesungguhnya hatimu telah dimatikan dengan sepuluh perkara, yaitu :
1. Engkau beriman kepada Allah, mengetahui Allah, tetapi tidak melaksanakan kewajibanmu kepada-Nya. Maka, tidak ada mamfaatnya keimananmu itu. Apa kewajiban kamu kepada Allah, yaitu kamu mengerjakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya
2. Engkau mengatakan beriman kepada Rasul-Nya, tetapi engkau menentang sunnahnya dan mematikan syari’atnya. Maka, apalagi buah dari keimananmu itu?
3. Engkau membaca Al Qur’an yang diturunkan melalui Rasul-Nya, tetapi tidak kau amalkan isi al Qur`an yang telah kamu baca itu, bukankah dalam al Qur`an banyak berisi petunjuk untuk kebahagiaan hidupmu di dunia dan akhirat, tapi engkau tidak mengamalkannya. Engkau berkata, "Sami’na wa aththa’na" (Kami mendengar dan kami patuh), tetapi kau tentang ayat-ayatnya.
4. Engkau menginginkan dan mengharapkan syurga, bercita-cita syurga akan menjadi tempat tinggal terakhir kamu, tetapi setiap waktu melakukan hal-hal yang dapat menjauhkanmu dari syurga. Maka, mana bukti keinginanmu itu?
5. Engkau berikrar bahwa takut akan neraka Allah SWT. tapi sebaliknya prilaku engkau di dunia justru menjerumuskan kamu ke neraka yang menyala-nyala itu.
6. Setiap saat engkau merasakan kenikmatan dan anugerah yang diberikan oleh Allah, tetapi tetap engkau tidak bersyukur kepada-Nya, justru malah menggunakan nikmat itu untuk bermaksiat kepada Allah.
7. Allah memerintahkanmu agar memusuhi syetan seraya berkata, “Sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu, maka anggaplah ia musuh bagi(mu) karena sesungguhnya syetan-syetan itu hanya mengajak golongan supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala” (QS. Al Faathir [35] : 6). Tetapi kamu tidak musuhi syetan dan justru malah bersahabat dengannya.
8. Kalian sibuk mengurus kejelekan orang lain, dan lupa mengurus aib diri kamu sendiri. Bagaimana mungkin doamu akan diterima.
9. Setiap kali ada yang meninggal di antara kamu, kamu hantarkan jenazah merek, namun tidak sedikitpun pelajaran yang kau ambil dari jenazah yang baru kamu hantar.
10. Kamu meyakini bahwa kematian itu ada, namun apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapi kematian itu. Sejauh mana bekal yang akan kau bawa untuk menghadapi kematian yang pasti akan datang pada setiap seorang di antara kamu.
Nah, bagaimana mungkin do’amu diterima, padahal engkau telah menutup seluruh pintu dan jalan do’a tersebut dikabulkan. Bertaqwalah kepada Allah, ikhlaskan amalmu, bersihkan batinmu, dan lakukan amar ma’ruf nahi munkar. Nanti Allah akan mengijabah do’amu itu.
__________________________
Kami Redaksi Sayyidul Ayyam dan Keluarga Besar PPI Maroko mengucapkan, "Selamat kepada Sdr. Ahmad Ridho al Rasyidi al Mundziri telah menyelesaikan studi Program Strata 3 (Doktoral) di Kulliyah Adab wa al Ulum al Insaniyah Muhammad V Agdal Rabat, semoga ilmunya bermanfaat, Amien".
No comments:
Post a Comment